SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI BLOG ORANG KAMPUNG

Friday, December 3, 2010

Menyimak Prosa Fiksi

Prosa adalah karya sastra yang disusun dalam bentuk cerita secara
bebas, yang tidak terikat rima dan irama. Berdasarkan bentuknya, prosa
terdiri atas novel, cerpen, dan dongeng.
Struktur novel atau cerpen dibentuk oleh unsur-unsur intrinsik,
yaitu tema, alur, latar, penokohan, sudut pandang, dan amanat.
1. Tema
Tema merupakan inti atau pokok yang menjadi dasar pengembangan
cerita. Tema mempunyai posisi atau kedudukan yang penting
dalam sebuah cerita. Untuk memahami tema sebuah cerita, kita harus
membaca cerita itu secermat-cermatnya.
2. Alur (Plot)
Alur merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh
hubungan sebab-akibat. Pola pengembangan suatu cerpen atau novel
tidak seragam.
Secara umum, jalan cerita terbagi dalam bagian-bagian berikut:
a. pengenalan cerita;
b. timbulnya konflik;
c. konflik memuncak;
d. klimaks; dan
e. pemecahan masalah atau penyelesaian.
Perhatikan bagan berikut dengan saksama.
3. Latar
Latar atau setting meliputi tempat, waktu, dan budaya yang digunakan
dalam suatu cerita. Latar dapat bersifat faktual atau imajiner. Fungsi latar
adalah memperkuat atau mempertegas keyakinan pembaca terhadap jalannya
suatu cerita. Dengan demikian, apabila pembaca sudah menerima latar
sebagai sesuatu yang benar, dia akan lebih siap dalam menerima pelaku
ataupun kejadian-kejadian yang ada dalam latar itu.
4. Penokohan
Penokohan merupakan cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan
karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Untuk menggambarkan
karakter tokoh-tokohnya, pengarang dapat menggunakan teknik berikut.
a. Teknik analitik, karakter tokoh diceritakan secara langsung oleh
pengarang.
b. Teknik dramatik, karakter tokoh dikemukakan melalui:
1) penggambaran fisik dan perilaku tokoh;
2) penggambaran lingkungan kehidupan tokoh;
3) penggambaran bahasa yang digunakan para tokoh;
4) pengungkapan jalan pikiran tokoh; dan
5) penggambaran oleh tokoh lain.
5. Point of View atau Sudut Pandang
Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam membawakan cerita.
Posisi pengarang ini terdiri atas dua macam, yaitu:
a. Berperan langsung sebagai orang pertama, sebagai tokoh yang
terlibat dalam cerita yang bersangkutan. Biasanya, tokoh tersebut
menggunakan kata ganti aku.
b. Hanya sebagai orang ketiga yang berperan sebagai pengamat.
6. Amanat
Amanat merupakan ajaran moral atau pesan yang hendak disampaikan
pengarang kepada pembaca melalui karyanya. Amanat
disimpan rapi dan disembunyikan pengarang dalam keseluruhan isi
cerita. Oleh karena itu, untuk menemukan amanat, tidak cukup dengan
membaca dua atau tiga paragraf, tetapi harus membaca keseluruhan
cerita sampai tuntas.
7. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa
secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis (pemakai
bahasa). (Keraf, 1991: 113).
Ruang lingkup gaya bahasa meliputi penggunaan kalimat,
pemilihan diksi, penggunaan majas, dan penghematan kata.
Berikut terdapat sebuah cerpen. Mintalah salah seorang teman Anda
untuk membaca cerpen ini, sedangkan teman-teman yang lain menyimak
dengan baik.
Dalam prosa fiksi, pengarang juga sering memanfaatkan ungkapan,
peribahasa, atau majas untuk membangun cerita. Semua itu digunakan
untuk menciptakan efek tertentu dalam sebuah cerita. Dengan kata lain,
ungkapan, peribahasa, dan majas digunakan untuk menimbulkan kesan
imajinatif pada penyimak atau pembacanya.